Penyakit saraf menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius, dan Alzheimer adalah contoh nyata dari penyakit saraf yang menyerang pusat sistem saraf tubuh manusia. Alzheimer merupakan kondisi degeneratif yang mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan perilaku secara bertahap. Penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit yang tidak hanya memengaruhi individu, tetapi juga berdampak besar pada keluarga dan lingkungan sekitar.
Menurut laporan dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, per 12 April 2025, tercatat lebih dari 500 kasus Alzheimer didiagnosis dalam setahun terakhir di wilayah Yogyakarta saja. Kepala Divisi Neurologi, Dr. Amanda Puspita, Sp.S, menjelaskan bahwa Alzheimer adalah jenis penyakit saraf yang belum dapat disembuhkan sepenuhnya, namun gejalanya dapat diperlambat dengan perawatan dan pengelolaan yang tepat.
Kasus-kasus terkait saraf seperti Alzheimer sering kali membutuhkan perhatian pihak berwajib. Sebagai contoh, pada tanggal 15 Maret 2025 di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, aparat dari Polsek Setiabudi, dipimpin oleh Ipda Yoga Permana, menemukan seorang lansia dengan gejala Alzheimer yang tersesat. Kasus ini menunjukkan bagaimana saraf dapat membahayakan keselamatan pasien bila tidak mendapatkan pengawasan yang memadai.
Gejala awal Alzheimer meliputi lupa terhadap hal-hal yang baru saja terjadi, kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, dan perubahan perilaku tanpa sebab yang jelas. Seiring waktu, penderita Alzheimer bisa mengalami kebingungan parah, kehilangan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, hingga kehilangan orientasi tempat dan waktu.
Penanganan Alzheimer sebagai bentuk saraf membutuhkan pendekatan multidisiplin, termasuk dukungan medis, perawatan psikologis, serta dukungan keluarga. Di beberapa daerah, seperti di Bandung, telah diluncurkan program “Peduli Lansia Sehat” sejak 21 Februari 2025, untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada keluarga yang merawat anggota keluarga dengan penyakit saraf seperti Alzheimer.
Penting untuk memahami bahwa Alzheimer bukan sekadar bagian normal dari penuaan, melainkan merupakan penyakit saraf yang memerlukan perhatian medis serius. Semakin dini diagnosis ditegakkan, semakin besar peluang untuk memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga kualitas hidup pasien dan keluarga tetap terjaga.